Cara Membuat Animasi Cursor Diikuti Teks Di Blog ( Mulok )

Kamis, 11 Agustus 2016
Posted by Unknown
Tag :
Cara Membuat Animasi Cursor Diikuti Teks Di Blog merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Cara Membuat Tulisan Berjalan Di Blog,hampir sama tampilannya namun untuk yang satu ini sedikit berbeda yang mana teks akan selalu mengikuti arah cursor kemanapun cursor mengarah,cukup unik juga saya lihat tampilan ini jadi jangan sampai sobat tidak mencobanya animasi yang satu ini.

Meski telah banyak yang membahas tentang Cara Membuat Animasi Cursor Diikuti Teks Di Blog namun tidak ada salahnya saya sekedar mengingatkan kembali tentang animasi yang satu ini demi menyempurnakan artikel demi artikel yang saya buat.
Buat kalian yang penasaran nih dan ingin segera mencobanya silahkan perhatikan caranya di bawah ini.


1. Seperti biasa kalian harus login terlebih dahulu.
2. Pilih menu Tata Letak kemudian Add gadget kemudian pilihHTML/Javascript.
3. Copy script di bawah dan pastekan pada HTML/Javascript bagian konten
<style type='text/css'>
#outerCircleText {
font-style: italic;
font-weight: bold;
font-family: 'Cambria', verdana, arial;
color: #4acb35;
position: absolute;top: 0;left: 0;z-index: 3000;cursor: default;}
#outerCircleText div {position: relative;}
#outerCircleText div div {position: absolute;top: 0;left: 0;text-align: center;}
</style>

<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
;(function(){
// Your message here (QUOTED STRING)
var msg = "Silahkan Ganti Tulisan Ini";
/* THE REST OF THE EDITABLE VALUES BELOW ARE ALL UNQUOTED NUMBERS */
// Set font's style size for calculating dimensions
// Set to number of desired pixels font size (decimal and negative numbers not allowed)
var size =20;
// Set both to 1 for plain circle, set one of them to 2 for oval
// Other numbers & decimals can have interesting effects, keep these low (0 to 3)
var circleY = 0.75; var circleX = 2;
// The larger this divisor, the smaller the spaces between letters
// (decimals allowed, not negative numbers)
var letter_spacing = 5;
// The larger this multiplier, the bigger the circle/oval
// (decimals allowed, not negative numbers, some rounding is applied)
var diameter = 15;
// Rotation speed, set it negative if you want it to spin clockwise (decimals allowed)
var rotation = 0.3;
// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!
// Set this to 1 or a decimal less than one (decimals allowed, not negative numbers)
var speed = 0.2;
////////////////////// Stop Editing //////////////////////
if (!window.addEventListener && !window.attachEvent || !document.createElement) return;
msg = msg.split('');
var n = msg.length - 1, a = Math.round(size * diameter * 0.208333), currStep = 20,
ymouse = a * circleY + 20, xmouse = a * circleX + 20, y = [], x = [], Y = [], X = [],
o = document.createElement('div'), oi = document.createElement('div'),
b = document.compatMode && document.compatMode != "BackCompat"? document.documentElement
:
document.body,
mouse = function(e){
e = e || window.event;
ymouse = !isNaN(e.pageY)? e.pageY : e.clientY; // y-position
xmouse = !isNaN(e.pageX)? e.pageX : e.clientX; // x-position
},
makecircle = function(){ // rotation/positioning
if(init.nopy){
o.style.top = (b || document.body).scrollTop + 'px';
o.style.left = (b || document.body).scrollLeft + 'px';
};
currStep -= rotation;
for (var d, i = n; i > -1; --i){ // makes the circle
d = document.getElementById('iemsg' + i).style;
d.top = Math.round(y[i] + a * Math.sin((currStep + i) / letter_spacing) * circleY - 15) +
'px';
d.left = Math.round(x[i] + a * Math.cos((currStep + i) / letter_spacing) * circleX) + 'px';
};
},
drag = function(){ // makes the resistance
y[0] = Y[0] += (ymouse - Y[0]) * speed;
x[0] = X[0] += (xmouse - 20 - X[0]) * speed;
for (var i = n; i > 0; --i){
y[i] = Y[i] += (y[i-1] - Y[i]) * speed;
x[i] = X[i] += (x[i-1] - X[i]) * speed;
};
makecircle();
},
init = function(){ // appends message divs, & sets initial values for positioning arrays
if(!isNaN(window.pageYOffset)){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
} else init.nopy = true;
for (var d, i = n; i > -1; --i){
d = document.createElement('div'); d.id = 'iemsg' + i;
d.style.height = d.style.width = a + 'px';
d.appendChild(document.createTextNode(msg[i]));
oi.appendChild(d); y[i] = x[i] = Y[i] = X[i] = 0;
};
o.appendChild(oi); document.body.appendChild(o);
setInterval(drag, 25);
},
ascroll = function(){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
window.removeEventListener('scroll', ascroll, false);
};
o.id = 'outerCircleText'; o.style.fontSize = size + 'px';
if (window.addEventListener){
window.addEventListener('load', init, false);
document.addEventListener('mouseover', mouse, false);
document.addEventListener('mousemove', mouse, false);
if (/Apple/.test(navigator.vendor))
window.addEventListener('scroll', ascroll, false);
}
else if (window.attachEvent){
window.attachEvent('onload', init);
document.attachEvent('onmousemove', mouse);
};
})();
//]]>
</script>

Keterangan :

  • Tulisan berwarna hijau adalah jenis hurup silahkan kalian ganti sesuai keinginan
  • Tulisan berwarna merah adalah teks yang akan mengikuti arah cursor silahkan kalian ganti.

4. Setelah semuanya beres kemudian save dan lihat hasilnya.

Logaritma ( Matematika )

Rabu, 10 Agustus 2016
Posted by Unknown

Logaritma

Logaritma merupakan invers atau kebalikan dari perpangkatan atau eksponen. Jika 32 = 9, maka kita dapat menuliskannya dalam bentuk logaritma, yaitu 3log 9 = 2 atau log 39= 2. Ingat juga bahwa jika tidak ditulis atau jika terdapat angka di depan log seperti ini 3log berarti log itu bebasis 10 yang bisa kita tuliskan seperti 
ini 10log . Namun umumnya log basis 10 tidak dituliskan.

Pembahasan Dan Contoh Soal Logaritma
Jadi jika kamu menemukan pernyataan seperti : log 5 , itu sama dengan 10 log 5 . Seperti kebanyakan fungsi khusus matematika lainnya, Logaritma mempunyai sifat-sifat atau ketetapan atau juga bisa dibilang rumus-rumus yaitu :

alog a = 1


alog 1 = 0


alog an = n


alog (b x c) = alog b + alog c


alog (b/c) = alog b - alog c


alog bn = n. alog b


alog b = clog b / clog a = 1 / blog a


alog b x blog c = alog c


 dengan m dan n merupakan bilangan bulat dan m // 0
aalogab = b


Contoh Soal Logaritma 


log 9 / log 27 =...?
Jawab :
log 9 / log 27
= log 3² / log 3³= 2. log 3  #sifat log ab = b. log a    
                   3. log 3 
= 2/3

Jika log 2 = p dan log 3 = q, maka tentukanlah nilai dari log 72.
Jawab : 
ubah 72 ke dalam bentuk perkalian dengan suku-sukunya adalah 2 dan 3. Kemudian, kita gunakan sifat-sifat logaritma.
Jadi : 
72 = 8 x 9 
   = 23 x 32Dengan demikian, 
log 72 = log (23 x 32 #pakai sifat ke-4
       = log 23 + log 32  
       = 3. log 2 + 2. log 3
       = 3P + 2q

Jika log 2 = a,  maka log 5 = ...?
 
jawab :
 
log 5 = log (10/2) #pakai sifat ke-5
      = log 10 - log 2 
      = 1 - a #(karena log 2 = a)

Photoshop

Posted by Unknown
Tag :
Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaaniklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersamaAdobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi terbaru adalah Adobe Photoshop CC.
Photoshop tersedia untuk Microsoft WindowsMac OS X, dan Mac OS; versi 9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem operasi lain seperti Linux dengan bantuan perangkat lunak tertentu seperti CrossOver

NPWP ( nomor pokok wajib pajak ) ( KWU )

Selasa, 09 Agustus 2016
Posted by Unknown
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan


Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Sedangkan NPPKP (Nomor pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah nomor yang harus dimiliki setiap pengusaha yang berdasarkan Undang-Undang PPN dikenakan pajak, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dikukuhkan sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak).
NPPKP (Nomor pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang PPN wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan atau pengusaha yang dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat pengukuhan kena pajak yang berisi identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena pajak.
Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, gelombang yang tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya. Misalnya, pada siang hari tampak terang karena cahaya matahari menerangi bumi. Walaupun matahari berada jauh dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa di ruang angkasa, namun cahaya matahari mampu sampai di bumi.

Sumber Cahaya
Di sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.
1.    Cahaya Alam (Natural Ligthing)
Yang termasuk cahaya alam adalah cahaya matahari dan Api
2.    Cahaya Buatan (Artifasial)
Cahaya buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.

Rangkaian Resistor

Rangkaian Resistor biasa digunakan untuk mendapatkan tenaga gabungan dari beberapa resistor. Dan ada sekitar 3 jenis rangkaian resistor yang bisa anda gunakan dan temukan disini. Rangkaian resistor seri, paralel dan juga rangkaian resistor gabungan yang menggabungkan rangkaian seri dan paralel pada rangkaian tersebut bisa anda gunakan. Beberapa resistor tersebut akan dirangkai dan dicari hambatan penggantinya.

Gambar Skema Rangkaian Resistor

Rangkaian Resistor Seri
Rangkaian resistor seri biasanya memiliki nilai resistansi yang lebih besar. Pada rangkaian seri tersebut arus yang melewati rangkaian resistor tersebut sama besar nilainya. Pada gambar diatas anda bisa melihat resistor R1, R2, dan R3 yang disusun secara seri atau berurutan dengan mendapatkan besaran arus yang sama. Namun rangkaian R1, R2 dan R3 bisa diganti dengan simbol Rs atau R total. Untuk penghitungan nilai rangkaian resistor seri adalah :
Rs : R1 + R2 + R3 + … + Rn
Untuk nilai n adalah nilai resistor terakhir yang terangkai dalam rangkaian tersebut. Jika menggunakan 7 resistor, maka nilai n mencapai angka 7. Dan untuk mendapatkan nilai Rs, maka anda tinggal menambahkan besaran nilai R1 hingga ke resistor ke 7 atau R7.
Rangkaian Resistor Paralel
Sementara untuk rangkaian resistor yang disusun secara paralel, memiliki nilai yang berkebalikan dengan rangkaian resistor seri. Untuk rangkaian paralel memiliki nilai resistansi yang lebih kecil dibandingkan dengan rangkaian seri. Untuk rangkaian resistor paralel, nilai arus akan terbagi ke masing-masing resistor. Sementara untuk tegangan, di masing-masing resistor akan mendapatkan nilai atau besaran yang sama besar. Pada gambar diatas terlihat resistor R1, R2, dan R3 disusun secara paralel. Ketiga resistor tersebut bisa diganti dengan Rp yang merupakan nilai besaran total. Untuk rumus perhitungannya adalah :
1/Rp : 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/Rn
Nilai n adalah jumlah resistor yang digunakan dalam rangakain tersebut. Dan jika semua resistor yang digunakan sama besar, nilai Rp bisa dirubah menjadi R/n. Berikut artikel mengenai rangkaian resistor yang bisa dijadikan pengetahuan untuk anda.

b. Rangkaian Resistor Paralel (Jajar)
Rangkaian resistor dapat disebut rangkaian paralel apabila beberapa resistor dirangkai secara berjajar. Bentuk rangkaian resistor paralel adalah pangkal resistor pertama disambung dengan pangkal resitor kedua dan seterusnya sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Nilai hambatan pengganti (Rp) selalu lebih kecil dari nilai resistor-resistor yang ada pada rangkaian resistor paralel, dapat juga ditulis dengan :
Rumus :
Keterangan :
Rp = Nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1 (Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2 (Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3 (Ω)
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian paralel (Ω)

Contoh soal :

tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-masing resistor tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
                   R2 = 47Ω
                   R3 = 100Ω
Ditanya    : Rp = ?
Jawab       :

Untuk menghitung  hambatan pengganti dua buah resistor dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
Contoh soal :
dua buah resistor dirangkai paralel, jika nilai masing-masing resistor tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, berapakah nilai hambatan penggantinya?
Diketahui : R1 = 10Ω
                   R2 = 47Ω
Ditanya    : Rp = ?
Jawab       :
Pembuktian :

Rumus Median (Nilai Tengah) 

a) Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar. 



b) Rumus Data yang Dikelompokkan



Dengan : Qj = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data


Median Data Berkelompok

Pada data tunggal, penghitungan median cukup mudah. Data diurutkan berdasarkan nilai datanya mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Kemudian median bisa diketahui langsung dari nilai tengah urutan data tersebut.

Namun pada data berkelompok, cara tersebut tidak bisa digunakan. Data berkelompok merupakan data yang berbentuk kelas interval, sehingga kita tidak bisa langsung mengetahui nilai median jika kelas mediannya sudah diketahui.

Oleh karena itu, kita harus menggunakan rumus berikut ini.


Me = median
xii = batas bawah median
n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas

Contoh soal:

Sebanyak 26 orang mahasiswa terpilih sebagai sampel dalam penelitian kesehatan di sebuah universitas. Mahasiswa yang terpilih tersebut diukur berat badannya. Hasil pengukuran berat badan disajikan dalam bentuk data berkelompok seperti di bawah ini.


Hitunglah median berat badan mahasiswa!

Jawab:

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk menghitung frekuensi kumulatif data. Tabelnya adalah sebagai berikut.


Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada rumus.

Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak di antara data ke 13 dan 14. Data ke-13 dan 14 ini berada pada kelas interval ke-4 (61 – 65). Kelas interval ke-4 ini kita sebut kelas median.

Melalui informasi kelas median, bisa kita peroleh batas bawah kelas median sama dengan 60,5. Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 9, dan frekuensi kelas median sama dengan 5. Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan 5.

Secara matematis bisa diringkas sebagai berikut:
xii = 60,5
n = 26
fkii = 9
fi = 5
p = 5

Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunakan rumus median data berkelompok.


Sehingga median berat badan mahasiswa adalah 64,5 kg.
Welcome to My Blog

sms gratis

Profil

Total Tayangan Halaman

Popular Post

- Copyright © 2013 catatan harian -Dark Amaterasu Template -